ERDIKHA MORNING IDEA 4 AGUSTUS 2021
View PDF
04 Aug 2021

Kasus Covid-19 Mulai Menurun, Bagaimana Laju Ekonomi Saat Ini?

Indeks pada perdagangan Selasa (3/8/201) ditutup menguat pada level 6130. Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks dtopang oleh sektor Transportation & Logistic (1.683%), Industrials (1.359%), Financials (1.22%), Infrastructures (0.36%), Consumer Cyclicals (0.226%), Technology (0.19%), Basic Materials (0.132%), kendati dibebani oleh sektor Consumer Non-Cyclical (-0.059%), Healthcare (-0.138%), Properties & Real Estate (-0.279%), Energy (-0.397%) yang mengalami pelemahan walaupun tidak signifikan. Pergerakan IHSG pada hari selasa berakhir cukup optimis atau menguat cukup signifikan. Berdasarkan data net foreign buy asing tercatat melakukan akumulasi beli yang cukup tinggi pada BBCA serta ASII, sedangkan untuk net foreign sell asing tercatat melakukan akumulasi jula cukup besar pada saham ARTO dan BFIN. Untuk katalis, dari domestik katalis yang masih mendorong pergerakan IHSG salah satunya terkait perkembangan kasus Covid-19 yang hingga berdasarkan data terakhir cenderung menurun yakni per tanggal 2 agustus 2021 kasus positif harian rata-rata adalah 38.295 orang per hari. Turun dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 40.429 orang per hari. Meskipun demikian jumlah tersebut tergolong masih cukup tinggi dibandingkan dengan periode sebelum Juni yang bahkan sempat berada dibawah 10.000 perharinya. Melihat perkembangan kasus Covid-19 saat ini selama PPKM diberlakukan menurut pemerintah cukup dinilai efektif dalam meminimalisir penyebaran virus Covid-19 saat ini, sehingga dengan tujuan untuk lebih menekan angka kasus harian yang masih tergolong tinggi tersebut pemerintah kembali memberlakukan perpanjangan PPKM Level 4dari 2 Agustus 2021 hingga 9 Agustus 2021. Dari perpanjangan kebijakan ini diharapkan dapat lebih menekan angka kasus harian Covid-19 dan menurunnya Bed Occupancy Rate (BOR) yang ada saat ini. Untuk DKI Jakarta yang sebelumnya sempat menjadi kota dengan penambahan kasus terbanyak saat ini juga sudah terlihat menurun. Meskipun kebijakan tersebut dinilai cukup efektif dalam meminimalisir angka penyebaran virus Covid-19 terutama yang varian delta plus ini, apabila ini berlangsung cukup lama, bahkan ada perpanjangan kembali setelah 9 Agustus nanti maka para pelaku pasar perlu memperhatikan bagaimana dampak dari yang ditimbulkan oleh adanya kebijakan ini. Seperti yang tercermin pada data manufaktur Indonesia pada bulan Juli yang sempat rilis hari Senin (2/8/2021) terlihat menurun akibat dari kebijakan PPKM Mikro Darurat selama bulan Juni yang kemudian menganggu dari sisi kegiatan manufaktur baik dari produksi, ataupun outputnya. Begitupun dengan yang terjadi dibulan Agustus saat ini, apabila perpanjangan PPKM berlanjut dan berlangsung cukup lama maka bukan tidak mungkin juga untuk beberapa data ekonomi Indonesia akan terdampak terutama konsumsi, data manufaktur dan juga inflasi yang kemudian secara umum akan berpengaruh juga terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal 3 2021. Selain dari domestik, faktor lainnya yang mempengaruhi pergerakan IHSG yakni dari eksternal seperti Bursa US dan regional. Kekhawatiran akan kembali meningkatnya kasus Covid-19 akibat varian delta plus juga dirasakan di US dan beberapa negara Asia lainnya seperti Jepang, China dan Malaysia. Kemudian menurunnya tingkat aktivitas manufaktur selama bulan Juli 2021 di US dan China juga menjadi perhatian para investor karna dengan melambatnya data manufaktur dikedua negara tersebut dikhawatirkan akan berpengaruh juga terhadap aktivitas ekonomi yang ada sehingga perhari Senin (2/8/2021) harga minyak mentah sempat turun dalam sebesar -3%. Selain karna dari sisi demand yang dikhawatirkan akan terganggu, katalis lainnya yang mempengaruhi harga minyak mentah juga yakni dari sisi supply yang per Agustus sesuai kesepakan negara-negara OPEC beberapa waktu lalu yakni akan ada penambahan produksi yang berkisar di 400.000 barel/hari nya. Dan berdasarkan data terakhir penambahan tersebut sudah mulai terlihat yakni dari Arab Saudi menjadi negara dengan kenaikan produksi tertinggi, mencapai 460.000 barel/hari. Disusul oleh Uni Emirat Arab dengan tambahan 40.000 barel/hari. Sementara Kuwait dan Nigeria menambah masing-masing 30.000 barel/hari, serta Irak naik 20.000 barel/hari. Kemudian selain dari katalis diatas, untuk Bursa regional juga hampir sama yakni masih terkait kekhawatiran akan kenaikan kasus Covid-19 varian delta dimasing-masing negaranya. Bahkan berdasaran data terakhir untuk Malaysia kasus hariannya juga kembali meningkat dan membuat harga komoditas CPO per hari Senin (2/8/2021) juga sempat melemah cukup dalam sebesar -5% karena produksi yang terganggu. Untuk hari Selasa (3/8/2021) minim data ekonomi yang rilis yang dapat mempengaruhi indeks secara signifikan sehingga market cenderung merespon akan perkambangan kasus Covid-19 domestik dan juga proyeksi GDP Q3 2021 yang akan diproyeksikan tumbuh positif sebesar 3% untuk QoQ dari sebelumnya -0.96% dan secara YoY diproyeksikan tumbuh 6.57% dari sebelumnya -0.74%. Meskipun proyeksi ini cenderung lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi yang ada sebelumnya namun menurut kami masih akan menjadi salah satu katalis positif bagi indeks karna pasa akhirnya Indonesia bisa keluar dari zona resesi tersebut, sehingga wajar apabila diapresiasi oleh market nanti. Kemudian untuk hari Rabu (4/8/2021) ada beberapa data ekonomi yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar diantaranya yakni rilisnya cadanagn minyak mentah US dan gasoline US yang diproyeksikan masih akan berkurang namun lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya yakni untukEIA Crude Oil Stock Change 30/Jul sebelumnya -4.089M dan diproyeksikan masih berkurang -2.9M, kemudian untuk gasoline sebelumnya -2.253M diproyeksikan masih berkurang juga namun cenderung lebih baik menjadi -1.4M. Kemudian dari US juga akn rilis data terkait ISM Non Manufacturing OMI yang di proyeksikan akan sedikit meningkat menjadi 60.5 dari sebelumnya 60.1. Lalu dari Bursa Eropa akan rilis juga dari Euro Area terkait dan Jerman terkait data Markit Servoce dan Composite PMI Final selama bulan Juli yang proyeksinya cukup meningkat dibandingkan dengan sebelumnya. Berdasarkan beberapa katalis diatas maka kami memproyeksikan Indeks pada hari Rabu (4/8/2012) diperkirakan akan bergerak pada range level support 6097 dan level resistance 6168.




PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com